Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Operasi Penggerebekan Terendus, Petugas Hanya Mendapati Miras

IDN Times/Candra Irawan
IDN Times/Candra Irawan

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Sebanyak 115 petugas gabungan menggerebek empat lokasi yang diduga sebagai sarang bisnis prostitusi berkedok karaoke di Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (18/9).

Namun dari empat lokasi itu petugas hanya mendapatkan puluhan botol minuman keras (miras) dan 2 orang wanita Pekerja Seks Komersial (PSK).

1. Operasi prostitusi bocor, petugas hanya mendapati miras

IDN Times/Candra Irawan
IDN Times/Candra Irawan

Camat Cikupa, Hendar Hermawan, mengatakan sebanyak empat lokasi di Kelurahan Bunder didatangi petugas gabungan dalam waktu yang bersamaan. Namun tempat hiburan yang digerebek teresbut ternyata telah berhenti beroperasi sejak sore hari.

“Mereka mengendus kabar dari masyarakat bahwa kegiatan mereka itu akan didatangi oleh orang, sehingga dari mereka tidak melaksanakan aktivitasnya. Tetapi di tim 1 tadi terjaring miras dan dua orang wanita yang diduga pelaku atau pendamping di kegiatan karaoke tersebut,” jelasnya saat ditemui di Makopolsek Cikupa.

2. Dua PSK dibawa ke panti Dinsos

IDN Times/Candra Irawan
IDN Times/Candra Irawan

Hendar mengatakan dua wanita diduga melakukan tindakan asusila itu segera dibawa petugas ke panti Dinas Sosial (Dinsos) setempat di Kecamatan Jayanti untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan dilakukan pembinaan.

“Kegiatan malam hari ini juga kami langsung menyegel di tempat-tempat yang kita datangi, dan kami akan menertibkan bangunan-bangunan liar itu sesuai mekanisme yang berlaku. Kemudian kami juga akan mengundang para pemilik tanah itu supaya tanahnya dimanfaatkan dan diberdayakan agar kegiatan itu tidak ada lagi,” ujarnya.

3. Masyarakat Cikupa menolak adanya bisnis prostitusi

IDN Times/Candra Irawan
IDN Times/Candra Irawan

Menurut Hendar, pihaknya memastikan bila karaoke itu tidak memiliki izin dari pemerintah setempat, dan operasi itu juga merupakan tindak lanjut dari 5 kali kegiatan di lokasi yang sama. Akan tetapi bisnis itu muncul kembali setelah dilakukan penertiban.

“Masyarakat itu sudah menolak kegiatan itu, karena dapat merusak generasi yang akan datang apalagi di situ ada miras,” kata Hendar.

Share
Topics
Editorial Team
Candra Irawan
EditorCandra Irawan
Follow Us

Latest News Banten

See More

artikel regional banten ke kaltim

23 Jul 2025, 09:12 WIBNews