Istri Korban Kecelakaan Tol Cipularang Tak Percaya Suaminya Meninggal

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Salah satu korban meninggal dalam kecelakaan beruntun di Tol Cipularang, Jawa Barat, berasal dari Kabupaten Tangerang, Banten. Korban bernama Iwan Bin Nisin (35). Keluarga menyebut, jasadnya penuh luka akibat kecelakaan beruntun yang terjadi Senin (2/9) kemarin.
Jenazah Iwan dikebumikan hari ini, Selasa (3/9), di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kelor Kecamatan Sepatan Timur, Tangerang.
Pada saat kejadian, Iwan hendak kembali ke Tangerang usai mengirim produk gelas plastik di wilayah Bandung.
1. Istri korban tidak percaya suaminya jadi korban

Istri Iwan Bin Nisin, Ratna (34) mengatakan, ia bersama keluarga tidak menyangka suaminya menjadi salah satu korban tewas dalam peristiwa tabrakan beruntun di Tol Cipularang. Kabar duka itu ia dapat dari salah satu keluarganya dari tayangan berita televisi, tapi Ratna tidak langsung mempercayainya.
"Katanya ada cing (paman) Iwan, saya kira bercanda terus saya pulang ke rumah dan saya kepikiran. Saya sebagai istri perasaannya sudah mulai tidak enak dan gelisah meskipun temen-temen saya bilang tidak apa-apa. Lalu saya keluar rumah dan adik saya kasih informasi dari telepon selulernya, kalau suami saya menjadi korban," ujar Ratna lirih kepada IDN Times, saat ditemui di rumah duka, RT 01/03 Desa Kelor Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang.
2. Ditelepon rumah sakit dari Purwakarta

Ratna mengungkapkan, dia masih enggan mempercayai informasi yang diberikan kepadanya, namun setelah mengecek beberapa media informasi nama sang suami tercatat sebagai korban meninggal dunia. Tidak lama kemudian, salah satu telepon seluler milik keluarga Ratna mendapatkan informasi dari rumah sakit di Purwakarta, bahwa Iwan Bin Nisin menjadi korban meninggal.
"Keponakan saya yang dapat kabar dari rumah sakit dan menanyakan kebenaran nama serta alamat suami saya, kemudian saya diminta ke sana dengan membawa surat-surat untuk identifikasi katanya. Setelah selesai identifikasi jenazah dipersilakan dibawa untuk dimakamkan. Tadi pagi pukul 06.00 WIB jenazah datang," ujarnya.
3. Korban merupakan sopir di salah satu perusahaan plastik

Pantauan di rumah duka, para pelayat yang terdiri dari warga, rekan, hingga kerabat korban mulai berdatangan untuk mengantarkan jenazah Iwan ke peristirahatan terakhirnya di TPU Kelor pukul 09.00 WIB.
Ratna menjelaskan, dalam peristiwa itu suaminya hendak pulang ke Tangerang usai mengirim gelas plastik dari wilayah Bandung. Iwan mengemudikan truk ditemani temannya yang saat ini dalam kondisi tidak sadarkan diri.
"Suami saya sopir truk di salah satu perusahaan di sini, kondisi suami saya ketika saya lihat penuh luka di kaki, paha, tangan, muka, dan telapak kakinya juga diperban. Keneknya suami saya sampai saat ini masih koma dan masih dirawat di Rumah Sakit. Saya tidak ada perasaan apa-apa, hanya memang suami saya sebelum meninggal sering bolak-balik ke rumah," ungkap Ratna.


















