IPAC Temukan 1.500 Pilot Menganggur
Tangerang, IDN Times - Ikatan Pilot Alumni Curug (IPAC) mencatat dari seluruh sekolah penerbangan di Indonesia, sampai saat ini total ada 1.500 pilot yang menganggur. Bahkan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, sendiri ada 150 pilot yang masih belum mendapatkan pekerjaan.
Untuk menyelesaikan persoalan tersebut, rencananya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) pada Kementerian Perhubungan akan menggandeng semua asosiasi dan industri penerbangan.
1. IPAC klaim sudah banyak pilot muda yang magang
Ketua IPAC, Daniel Dewantoro mengatakan, untuk mengurangi pengangguran tersebut pihaknya mengklaim sudah menyerap pilot-pilot muda dari STPI Curug untuk magang di sejumlah penempatan, seperti sektor pendidikan.
“Jadi sebetulnya yang magang itu sudah banyak, bahkan di Direktorat Otoritas Bandara sudah ada penempatan sebagai pegawai magang. Lalu di lima Direktorat Perhubungan Udara pun mereka sudah bekerja sebagai pegawai magang dan sudah banyak juga yang bekerja di industri penerbangan meskipun belum diangkat sebagai pegawai tetap,” jelasnya saat ditemui di pelantikan IPAC, STPI Curug, Sabtu (26/10).
2. Kurangi pengangguran pilot, IPAC akan buat site plan bersama Kemenhub
Daniel menjelaskan, langkah lainnya yang akan dilakukan ialah mendorong program site plan, yang diyakininya dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak. Site plan tersebut juga akan terhubung dengan road map Kementerian Perhubungan, yang memberikan kesempatan kepada asosiasi untuk bersinergi dengan industri penerbangan.
“Industri apa sih yang mereka butuhkan dan kita akan memberikan link and match dengan baik, hubungan dahulu yang kita jalin dan kita akan mencatat beberapa yang belum bekerja serta kita sumber daya manusia yang apa. Sehingga kita bisa memberikan sesuai dengan kebutuhan industri,” ujarnya.
3. BPSDMP Kemenhub berencana gandeng semua asosiasi pilot dan industri
Sementara itu Kepala BPSDMP pada Kementerian Perhubungan, Umiyatun Hayati Triastuti mengungkapkan, link and match harus benar-benar diterapkan, mulai dari perencanaan hingga membuat road map. Didalam road map tersebut semua aspek dari teknis operasional, legulator, institusional, hingga dukungan sarana dan prasarana nantinya tidak hanya dilaksanakan oleh pemerintah.
“Kita berpartner dengan semua asosiasi, industri, regulator dan operator. Jadi ini memang langkah bersama dan tanpa itu pengembangan sumber daya manusia tidak bisa dilaksanakan apalagi yang link and match,” ungkapnya.
4. Persoalan pilot yang masih menganggur harus segera diselesaikan
Umiyatun menambahkan, persoalan pilot yang menganggur sudah menjadi persoalan yang harus diselesaikan bersama dengan seluruh asosiasi pilot. Sebab, rata-rata para anggota di asosiasi pilot bekerja di perusahaan penerbangan swasta dan milik BUMN.
“Jadi kita akan maping kan sekaligus dengan pendekatan secara komprehensif, dan akan kita bina terus supaya bisa menutup tadi (pengangguran). Tetapi tidak bisa dalam waktu satu hari dan kita akan coba maping sekali lagi,” ucap Umiyatun.
